Page #: 13/76 |
@bahlul | 31 July 07 | |
Tentunya aku lebih bodoh darimu karena aku buta, tuli, bisu, dan tak punya pengetahuan apa-apa @rysava. Sejauh yg aku pahami, salah paham yg kamu maksud itu adalah salah paham pada 'ridha' dan 'tawakkal', byk orang menganggap rela (ridha) dan siap menerima (tawakkal) itu sebagai kepasrahan buta, karena mereka tidak mengenal asal dari segala kejadian, yaitu Allah.
|
||
@bahlul | 31 July 07 | |
Karena cenderung menurutkan nafsu, mereka ga mau belajar bahwa semua bukan hanya berhenti pada kalimat 'takdir Allah tak bisa dirubah', lalu menganggap semua usaha akan sia-sia karena prasangka buruk pada Allah, padahal sebenarnya tidak demikian.
|
||
@bahlul | 31 July 07 | |
Yang tidak bisa dirubah itu adalah masa lalu, sedangkan masa depan hanya rahasia Allah, kita diberi peluang usaha 'fa alhamaha fujuraha wa taqwaha', maka kita wajib berusaha dan memilih masa depan kita. Rela (ridha) dan mengambil pelajaran/hikmah pada masa lalu karena tak bisa dirubah, berusaha maksimal dan siap menerima (tawakkal) atas keputusan Allah tentang apa yg kita usahakan.
|
||
@bahlul | 31 July 07 | |
Mahasuci Allah dari berbuat dzalim. Jika yg kita usahakan baik dan melalui jalan/yg diridhai, tak mungkin Allah mengecewakan kita. Sedangkan jika yg kita usahakan buruk dan melalui jalan/cara yg dibenci Allah, sudah sepantasnya kita ditegur, dan hak Allah juga memberi hidayah.
|
||
@bahlul | 31 July 07 | |
Kembali pada persoalan ikhlas. Ikhlas itu adalah sikap hati yg ada pada saat melakukan sesuatu yg baik, tanpa campur tangan nafsu dan keinginan-keinginan. Bisa dikatakan bahwa ikhlas itu menghapuskan semua keinginan diri atas apa yg kita lakukan, semata-mata hanya karena Allah (sesuai kadar pemahaman: karena syukur dan cinta kepada Allah).
|
||
@rysava | 31 July 07 | |
Alhamdulillah Terimakasih pak bahlul atas smua pengetahuan yg tlh bapak utarakan ke aq, maaf q tak mampu bisa tuk membalas,dan kuserahkn saja pd pemilik sgala, tuk bls kbaikan bapak.Thanx n smoga
|
||
@bahlul | 31 July 07 | |
Lawannya ikhlas adalah riya', yaitu melakukan sesuatu yang baik namun dengan satu atau beberapa keinginan yg diharapkan diperoleh dari perbuatan baik itu. Boleh jadi ingin dipuji, diperhatikan, dibalas kebaikan, dianggap baik, pintar, dan sebagainya.
|
||
@kiwari | 31 July 07 | |
setuju @bahlul. Dalam konteks seperti yg barusan Anda uraikan itulah saya mengaitkan tawakkal dg wacana takdir ini.
|
||
@noorgage | 31 July 07 | |
|
||
@kiwari | 31 July 07 | |
*
silakan dilanjut lg atuh, Pak bahlul. xexe
|
||