Page #: 18/76 |
@battosai | 30 September 07 | |
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan yg ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra'd: 11)
|
||
@bmb_n | 30 September 07 | |
*
Takdir apa bisa kita rubah ya? Kalau kita berusaha.
|
||
@battosai | 30 September 07 | |
Takdir tak bisa dirubah, karena ketentuan Allah MahaSuci dari kesalahan. Sedangkan nasib dapat dirubah. Bahkan jika ada 2 orang mengalami suatu kejadian yg sama, blm tentu nasibnya sama.
|
||
@battosai | 30 September 07 | |
Misalnya, seseorang mengalami kecelakaan sehingga kakinya harus diamputasi. Terjadinya hal itu adalah takdir. Jika berpikiran sempit, orang akan menganggap hal itu sbg nasib buruk krn menganggap bahwa masa depan akan jadi suram. Tapi dari sudut pandang lain, ada yg menganggapnya sbg nasib baik krn kejadian itu memulihkan kesadarannya akan Allah dan menjadikannya dekat pada Allah.
|
||
@battosai | 30 September 07 | |
Lalu dia berpikir positif bahwa dgn keadaannya yg cacat dia tak akan putus asa, tetap bisa sukses dan berbuat banyak, jadilah nasibnya baik. s*mentara takdir Allah bagi masa depan orang itu belumlah pasti. Yg jelas Allah tak akan mengecewakan hamba2nya yg sabar berjuang, tak berputus asa, dan tawakkal.
|
||
@battosai | 30 September 07 | |
@bmb_n. Takdir tak bisa dirubah, karena Allah MahaCermat menyusun dan mengatur segala ciptaan-Nya, tak mungkin Allah keliru menyusun agenda hidup kita, sehingga ketentuan itu harus dirubah. Segala yg sudah terjadi memang ga bisa dirubah, bahkan ga bisa diulang kembali. Sedangkan takdir masa depan kita sama sekali belum tahu, jadi bagaimana merubahnya? Apa yg akan kita rubah?
|
||
@battosai | 30 September 07 | |
Yang bisa kita rubah adalah nasib, prasangka kita terhadap masa depan, apa yg kita pikir akan terjadi (tapi belum tentu terjadi). Seperti contoh di atas, kecelakaan itu membuat kita menganggap nasib kita buruk, kehilangan masa depan. Nah, nasib ini bisa kita rubah dengan merubah pola pikir dan berusaha dgn memilih jalan terbaik.
|
||
@battosai | 1 October 07 | |
Berikhtiar secara optimal melalui jalan yang diridhai Allah, kemudian tawakkal (siap) menghadapi keputusan Allah atas ikhtiar kita itu. Saat keputusan Allah telah terjadi, maka ridha (rela) adalah sikap terbaik. Bersabar atas musibah dan ujian, bersyukur atas setiap rezeki dan nikmat dari Allah.
|
||
@bisa2aja | 1 October 07 | |
|
||
@awam | 1 October 07 | |
Na'am, Insya Allah, Syukron!
|
||