wajar saja buat orang bule sana yg sudah punya tradisi kebebasan berbicara dan berpikir yg sudah mengakar agama bukan bagian yg sensitif dalam masyarakat mereka trauma dominasi gereja membuat masyarakat di sana tampaknya apatis terhadap agama sering kali agama dianggap biang fundamentalime dan intoleransi

Tp punya beberapa kenalan bule, gak seperti itu sih....okay kalo punay kebebasan berbicara and berpikir, cm kayaknya memang tergantung pendidikannya jg... tp dimana mana yg namanya ras, agama itu sensitif...mau bule ato siapapun...

bule domestik lol

kadang manusia aneh tpi nyata knapa ya ...yg sensitif kadang sering disentuh2 buat org penasarn.

Soalnya yang sensitif itu enak kalau disentuh

setidaknya kita boleh berbangga satu2nya negeri dengan mayoritas muslim walau dgn tingkat pendapatan yg belum tinggi dan tingkat akses pnddikan yg minim mampu berdemokrsi memjungkirbalikan smua asumsi orang ttg demokrsi lihat sj ditmur tengah yg masih tertatih diguncang konflik egoisme sektarian belum lg gaya pemerintahan diktator berdasarkan sistem dinasti keturunan

walau agama tidak sama tapi bisa utk kebersamaan tpi knapa malah kadang disalah gunakan utk ajang saling mngolak2 mngejek mghina org lain mgangap agamanya sndiri paling benar dan paling sempurna toleraanya sering kali dilupakan.

Exactly this

mboh nyong ra ngarti. ora tau nang general forum nyong mah. ora mudeng bhs inggris mbok

mulane ora mudeng bahasa linggis ya belajar bahasa kawat bengkong yem