Diatas lembaran2 petuah yg msh utuh engkau trs memanggil kami, menyapa kami dgn pnuh kasih yg abadi.Ummati... Ummati... Ummati... Melalui sabdamu yg menghidupkn, melalui sunnahmu yg menghantarkn, pr ulama besar tlh menyambungkanya untk kami. Smua adlh rangkaian jln panjang yg kau hamparkan di sini. Tp ujung jauhnya tersambu*ng di sana, di puncak cintamu di padang mahsyar kelak. Berupa syafaatul udhma.

Dahulu kala engkau berjuang hingga berdarah-darah. Bhkn engkau bnyk menghadapi ancaman pembunuhan. Smata demi iman dn kesadaran kami. Kami jg mencoba mengenang sahabat2mu yg bgt besar cintany kpdmu. Bgt gigih dlm berjuang. Mrk berkrban tdk hny harta, tetapi jg jiwa. Mrk giat mrk tekun. Sedang kami. Wajah2 kami bnyk yg lelah. Tdk sdikit dr kami yg tdk prnah mengerti bhw i2 smua adlh ulah kami sndiri yg jauh menyimpang. Diantara kami bnyk yg memilih jln hidup yg keliru.

Rindu kami padamu ya rosul. . Rindu tiada terkira . .Berabad jarak darimu ya rosul. . .

an.ta syam.sun an.ta bad.run an.ta nuwrun fawqo nuwri. An.ta ik.siyru wa ghooliy an.ta mish.baachush-shuduwri.

Teruskan @gus tohir

Blm pnya rfernsi neh kang. .Ehe.

Dr kali pertama engkau emban amanah kerasulan itu, engkau tlh mengajrkn bhw hdup adlh pertarungn pilihan2. Sbab hrs ada yg bnr dn batil. I2 2 jln yg berbeda. Yg satu terang bercahaya, berpetunjuk jls. Yg satu gelap gulita tnpa tnda arah.

Hidup adalah sebuah wahana wat memilih.

Ya Rosulallah safa'at mu sngt kami harapkn di hari pembalasan nanti

Cinta ikh.La5mu pada m ia . .Bagai cahaya suwarga . . Dapatkah kami menggapai cintamu . .Secara bersahaja . . ya1 sayyidiy ya1 rosuwlal-looh

Yaa Sayyidii..... Yaa Rasulallah.. Kami menyadari, bahwa mencintaimu adalah sebuah keharusan. Tapi sebagian kami masih sangat tidak peduli. Padahal, seperti kata para ahli hikmah, sebabnya kami harus mencintaimu bukan karena soal keharusan mencintaimu, tapi karena kami semua engkau cintai. Selain itu, Mencintaimu juga merupakan standart keimanan kami kepada Allah dan kepadamu. Jika kami tidak cinta kepadamu, maka kami dianggap tidak iman. Itu menurut sabdamu.

Muhammad bin Abdullah, gw blon pernah jumpa... Muhammad SAW, gw berhadapan setiap detik....yaitu Pengajaran Yang Haq dari Allooh, melalui perjalanan panjang perjuangan menegakan Agama Allooh turun temurun dari zaman ke zaman melalui tali Rabithah yg sempurna tiada putusnya dan tiada berubah2 hingga sampailah dihadapan gw. Inilah kerinduan gw, Rindu bersua dalam kesempurnaan johir dan batin... sesempurna iman, akhlaq, rasa dan pengetahuan Muhammad SAW...