
![]() |
@awam | |
Bismillahirrahmanirrahiim. Alhamdulillahirabbil 'aalamiin, ashalaatu wassalaamu 'ala asrafil anbiya i wal mursaliin sayidina Muhammad SAW wa ashabihi, ajma'iin. Qoolal mu'alifu rahimullahi ta'ala wana fa'ana wa ulumihi wa barakatihi, Amin. Qoolal musshannif. |
||
61
Replies
11927
Views
0 Bookmarks
|
Page #: 1/4 |
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Topik ini khas bagi mutawasit atau salik yang khawas untuk membahas yang ajaib2 dan ghaib didalam diri, tiada dapat didustakan kenyataan betapa Hebat Allah Ta'ala menjadikanmu sesempurna-sempurnanya makhluq. Bermula yang ajaib itu Rahasia Allah, dan engkau disuruh memperhatikan dirimu supaya mengenal Dia. FirmanNya: wa fii anfusikum afala tubsiruun? Artinya, didalam dirimu tidakkah engkau perhatikan? Dan sabda Nabi SAW: man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu. Barang siapa mengenal dirinya maka mengenal Tuhannya. Inilah yang sebenar khalifah dimuka b*mi! Dan khalifah mustahil ada 2 atau lebih.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Rahasia Ketuhanan inilah yang disebut Latifatu Rabbaniyah. Makna pertama adalah yang zahir Seketul daging yang menjadi raja dikerajaan jasad, makna kedua adalah yang bathin dan ajaib, barang ini basit (tunggal) pada alam, tidak bersusun2 dan tidak berbilang2. Tetapi mempunyai empat kelakuan yang melazimkan empat nama.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Yang pertama ia mengetahui hakikat ada atau tiadanya sesuatu, maka ia dinamakan AQAL.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Yang kedua ia menghidupkan fungsi2 pada seluruh anggota tubuh sesuai qadar keadaan tubuhnya, maka ia dinamakan RUH.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Yang ketiga ia merasakan/menyaksikan khabar yang disandarkan pada masing2 anggota tubuhnya hingga ia berkehendak untuk bersedap2 pada senang, kenyang, menang dan tenang. Maka ia dinamakan NAFSU.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Yang ke empat ia mengingat/menyimpan khabar. Maka ia dinamakan Hati atau QALBU.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Maka Aqal, Ruh, Nafsu dan Qalbu adalah satu, nama berbeda karena fi'il/kelakuan yang berbeda. Ibarat besi, kalau digunakan untuk memotong kayu dinamakan gergaji, kalau mencincang sayuran disebut pisau, kalau menebang pohon dinamakan kapak, kalau memalu dinamakan palu. Tetapi barangnya satu, yakni besi.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Latifatu Rabbaniah mempunyai dua makna. Makna yang pertama adalah makna yang zahir yakni buah hati sanubari, dalam kedokteran disebut jantung. Barang ini ada pada dada sebelah kiri insan. Lazim ada pula pada Heiwani.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Makna yang kedua adalah makna yang bathin, inilah yang menjadi empat nama seperti yang sudah dihuraikan terdahulu. Maka makna yang pertama ini berhubungan dengan makna kedua pada tajjali insan.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Buah hati sanubari (dinamakan Tanah) menerima tempaan udara (Angin) melalui nafas. Sebab bergerak maka timbulah panas (Api) padanya dan timbul dorongan padanya yang mengalirkan darah (Air) keseluruh anggota tubuh, melalui darah inilah Ruh menghidupkan fungsi segala anggota tubuh yang dialiri darah.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Sebab hidup seluruh tubuh yang dialiri darah itu, maka berfungsilah segala khawas (sensor) pada masing2 anggota tubuh itu, seperti mata, telinga, hidung, lidah dan sekalian jasad yang melazimkan timbul kehendak pada nafsu.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Bukti: periksalah pada tubuhmu, apabila ada darah pada bagian anggota tubuhmu maka akan menimbulkan rasa, rasa adanya pada nafsu yakni bathin atau barang yang ghaib, bukan pada tubuh yang zahir. Pada daging atau kulit yang ada darah didalamnya apa bila disayat akan terasa sakit. Tetapi pada kulit mati yang tak berdarah apabila disayat tidak terasa sakit. Bahkan pada ujung rambut dan kuku yang tak mengalir darah engkau lazim memotongnya.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Segala kejadian pada tubuhmu sudah diqadarkan dari awal hingga akhir kejadianmu dan dituliskan didalam Kitab Yang Nyata, yakni Lauh Mahfud tidak dapat dirubah2. Tetapi rasa, penerimaan dan penyaksianmu dipertaruhkan padamu. Inilah yang menentukan baik atau buruk nasibmu!
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Allah tidak merubah nasib suatu kaum (kerajaan jasad) jika kaum itu tidak merubah nasibnya sendiri. Engkau musti merubah rasamu dari tak menerima segala Ketentuan Allah bagi jasadmu didunia menjadi ikhlas menerimanya, minimal sabar, maka engkau akan bernasib baik, sebab engkau mengakui Allah Penguasa dirimu.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Engkau melihat, mendengar, mencium, merasa luar dan dalam, apabila engkau dikeluarkan dari tubuhmu maka matilah sekalian badan. Contoh: apabila putus tanganmu, maka engkau tak merasakan apapun yang terjadi pada potongan tanganmu, tetapi bila masih bersambu*ng setakat darah mengalir dari jantungmu maka engkau masih bisa merasa.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Yang bathin inilah Hakikat dirimu, inilah yang dibangsakan Jin. Lihatlah betapa ramainya dirimu berkata2 ketika diam dan merenung, tidak nampak oleh mata tidak terdengar ditelinga tapi nyata adanya menunjukan nyata Zat Yang Menjadikannya. Maka engkau kini faham apa itu Jin dan apa itu m ia, jangan lagi tertipu oleh orang yang menipu dirinya karena nafsu yang kotor, seperti dukun dan paranormal.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Tidak Allah jadikan Jin dan M ia melainkan untuk mengabdi kepadaNya. Jin adalah hakikat dirimu yang bathin, tidak akan pernah mati sebab Allah mengekalkannya. M ia adalah tubuhmu yang zahir, akan ditinggalkan ketika mati. Maka keadaan itu hanya ada di dunia saja.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Maka engkau kini sudah dapat mengetahui alam jin setakat ilmu al yaqin, jika engkau berguru maka engkau akan dibimbing secara bathin selama engkau mengekalkan amalan talqin zikir yang diberikan gurumu sehingga engkau sampai pada ainal yaqin, yakni nyata.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Tanda engkau ainal yaqin adalah engkau mengetahui apa yang ada didalam fikiran m ia atau binatang yang engkau lihat jasadnya, bukan kira2 namun benar2 engkau merasa apa2 yang dia rasa. Maka engkau mudah menjalankan amanah thdp dirimu yang ada pada jasad yg engkau lihat itu. Inilah yang disebut dengan ADAB thdp diri yang menjadi rahmat bagi lingkungannya.
|
||
![]() |
@awam | 15 November 06 |
Contoh: jika sekarang engkau tiada merasa apa2 ketika menendang kucing yang masuk ke rumahmu, maka bila sampai engkau ainal yakin nanti engkau akan merasakan perasaan kucing itu, sehingga engkau tak kuasa menyakiti kucing itu, bahkan engkau akan rela menyisihkan makananmu untuk kucing itu dan jika engkau terganggu maka engkau mengeluarkan kucing itu dengan tiada menyakitinya.
|
||


