@xram2 | ||
Alhamdulillah..alhamdulillahi robbil 'alamin, wassholatu wassalamu'ala asrofil anbiya'i wal mursalin, wa 'ala alihi wasohbihi ajma'in. Amma ba'du... Bermula topic ini saya buat adalah untuk membahas apakah itu yg dinamakan ahlussunnah wal jama'ah, dari mana asalnya, dan bgmn yg dikatakan dgn itiqod ahlussunnah wal jama'ah ini. Oleh itu saya harapkan teman2 dan saudara2ku sekalian memberi referensinya yg berkaitan dgn ahlussunnah wal jamaah ini. Dan agar kita lebih tahu apa itu ahlussunnah wal jama'ah dan bisa untuk mengamalkannya. Sbb ahlussunnah wal jama'ah ini diakui sebagai satu2nya itiqod yg sohih dan tida satupun khalafiyah dalam hal ini. |
||
78
Replies
26923
Views
0 Bookmarks
|
Page #: 1/10 |
@xram2 | 15 February 09 | |
Bermula pada sebuah hadist yg teramat sohih sbb hadist ini diucapkan rosul dihadapan sahabat yg ramai berkumpul pd saat itu. Itulah dimana sebelum wafatnya baginda rosul. Hadist itu artinya kira2 begini ''sepeninggalku kelak, ummatku akan terpecah2 menjadi 73 golongan, kesemuanya sesat kecuali satu gol saja''. Lalu para sahabat bertanya ''siapakah yg satu gol itu ya rasululloh? Jawab rasululloh: ''yg satu gol itu adalah yg ada aku dan sahabat2ku didalamnya''. |
||
@xram2 | 15 February 09 | |
Maka dari jawaban rasululloh tersebut, para ulama mutakaddimin menyimpulkan kata aku disana berarti sunnah dan sahabat2ku diartikan jamak atau banyak. Maka diartikan kalimat aku dan sahabat2ku disana dgn arti AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH. Inilah asol dari kata ahlussunnah wal jama'ah tersebut. Lalu akan timbul pertanyaan, knp sohabat2ku ini diartikan jamak atau jama'ah? Mengapa tidak dimaknakan lurus saja seperti disebut dgn ahlussunnah wa ashabihi? Dan apa yg terjadi jika rasululloh tidak menambahkan kata sahabat2ku didalam hadist tersebut?
|
||
@xram2 | 15 February 09 | |
Maka jika diartikan lurus saja seperti ''Ahlussunnah wa ashabihi atau wa sohabatihi, maka hukum islam akan terputus, sbb arti sohabat itu adalah org2 islam yg lansung berjumpa dengan rasululloh. Maka batallah para ulama baik yg mutakaddimin (rodiallohu anhu atau r.a) ataupun ulama mutakhirin (rohimallohu ta'ala) sebab para ulama ini tidak berjumpa dgn rasululloh. Juga jika tidak ditambah sohabat2ku disana maka jadilah ia ahlussunnah saja. |
||
@xram2 | 15 February 09 | |
Dan pabila ahlussunnah saja, maka apa2 yg dikerjakan oleh para sahabat, tabi'in, tabi'ittabi'in dan para ulama yg tidak ada disunnahkan rasul menjadi batal. Dan kenyataan sekarang ini jika hanya ahlussunnah saja, maka dalam 1milyar umat islam belum tentu ada satu yg bisa melakukan yg sebenar-benar sunnah. Ambil 3 contoh perbuatan rasul 1. Rasululloh selalu puasa senin kemis dan jika makan hanya dgn sebutir kurma. 2. Rasululloh seorang dermawan, hingga diceritakan, harta benda yg ada didalam rumah rasul hanyalah periuk dan sajadah. 3. Rasululloh hanya tidur 1/3 malam dan selebihnya digunakan untuk beribadah.
|
||
@xram2 | 15 February 09 | |
Dari ke 3 sunnah rasul itu saja, sudah sulit untuk dilakukan belum disebutkan yg lain dari akhlak beliau yg sangat terpuji. Maka patut disyukuri bahwa baginda rasululloh menambahkan kalimat ''para sahabatku'' dalam hadist tersebut. Sbb jika tidak, maka sudah pasti org seperti saya termasuk dalam golongan yg sesat, dikarenakan tidak dapat mengikuti dgn baik segala yg disunnahkan rasul tersebut.
|
||
@xram2 | 15 February 09 | |
Dikarenakan kata para sahabatku inilah maka para ulama sepakat bahwa ianya menjadi dasar hukum selain dari tentunya al qur'an dan hadist (sunnah). Para ulama sepakat bahwa dalam i'tiqod ahlussunnah wal jama'ah memakai 4 dasar hukum yakni :QUR'AN, HADIST, IJMA ULAMA, dan QIYAS. |
||
@xram2 | 15 February 09 | |
Bermula yg dimaksudkan dgn 72 golongan yg sesat itu berada didalam islam bukan diluar islam. Para ulama menyimpulkan dgn kata ummatku menunjukkan gol yg sesat itu islam pada johirnya. Yakni mereka mengucap dua kalimah syahadat, mereka sholat, mereka puasa, mereka jg zakat dan menunaikan hajji kebaitulloh. Lalu apanya yg sesat? Yg sesat adalah i'tiqodnya, atau pegangan hati. |
||
@xram2 | 15 February 09 | |
Bermula i'tiqod sesat ini pada zaman akhir dari tabi'ittabi'in. Dalam zaman islam disebutkan, 100 th pertama (100h-200h) dinamakan zaman kerasulan. 100 th kedua (200hj-300hj) dinamakan zaman sohabat, 100th abad ketiga (300hjr-400hjr) dinamakan zaman tabi'in yakni org2 yg berjumpa dgn sohabat. 100th abad keempat (400hj-500hj) dinamakan zaman tabi' tabi'in yakni org2 yg berjumpa dgn org2 yg berjumpa sahabat. Baru ditahun 600 hijriah lah baru ada yg namanya ulama yakni ulama mutakaddimin yg selalu disebut dgn rodiallohu anhu. Dan th 700hj dengan ulama mutaakhirin dan biasa disebut rohimallohu ta'ala.
|
||
Tauhid Forum
Bookmarks
Tauhid