Sebelum kita membahas tentang mati dalam hidup, terlebih dahulu kita kaji apa yg disebut dgn hidup, apa sebenarnya yg hidup? Adakah jasad atau tubuh? Ketika jasad itu diam, tidur, pingsan, atau koma, jasad itu tidak bergerak tapi tidak atau belum disebut mati. Sbb masih ada yg bergerak bersama aliran darah dalam jasad tersebut. Lajim yg bergerak itu kita sebut dgn nyawa atau dalam islam disebut dgn ruh. Maka yg hidup itu sebenarnya adalah ruh tersebut. Dalam topic kang awam, tasawuf keajaiban hati ada di kupas tentang ruh, hati, aqal dan nafsu. Baca aja biar lebih paham nantinya, sbb saya akan lansung mengulas tentang hati saja.

Hadist rasululloh dari bukhori **sesungguhnya dalam jasad m ia itu ada segumpal daging, apabila baik(bersih) segumpal daging itu maka baiklah jasad itu, dan pabila segumpal daging itu rusak maka binasa (rusak) pula seluruh jasad itu. Ketahuilah (segumpal daging) yaitu hati**. Maka dari hadist inilah diketahui bahwa yg hidup itu bukan jasad tetapi adalah hati (ruh, nafsu dan aqal). Jasad hanya tempat berdirinya hati. Pabila hati tadi meninggalkan jasad, maka jasad itu kemudian mati, dikubur dan kemudian hancur bersatu dgn tanah. Tetapi tidak dgn yg namanya hati. Hati ini yg kelak mempertanggung jawabkan seluruh perbuatan kita selama didunia. Hati ini pula yg akan menghadap kpd zat yg menjadikannya.

Dalam hati m ia itu ada penyakit yaitu penyakit hati (marodun qulub) yg mendinding hati itu kpd alloh. Penyakit hati ini berupa sifat2 mazmumah atau sifat2 kejahatan yg antara lain seperti ;tekebur, riya, ujub, bakhil, tamak, loba dsb. Penyakit hati ini semula jadi atau emang udah ada bersama hati itu sendiri. Itiqod yg salah, dosa2 johir dan makanan haram yg memicu timbulnya sifat2 mazmumah ini. Dan apabila penyakit hati ini timbul kemudian tidak segera untuk membuangnya, maka seperti dalam ayat al qur'an *fazaa dahumullohu marodo* akan bertambah2 dan berlapis2, dari satu menjadi dua menjadi tiga dst. Imam ghozali menyebutkan, jika berhimpun atas hati itu sekurang-kurang dari 5 penyakit hati, maka hati itu menjadi KHOTAMA atau hati yg beku atau hati yg mati yg tiada harapan untuk sembuh.

Dan pabila hati itu telah khotama, maka tiada lagi akan dapat menerima dari yg HAQ, sbb hati itu hanya mengikut kpd nafsu syahwat belaka. Maka yg seperti beginilah yg dikatakan MATI DALAM HIDUP. Sungguhpun jasadnya masih bergerak, lidahnya masih berbicara namun hatinya telah beku, hatinya telah khotama.

Sesungguhnya engkau tdk bs membuat orang2 yg tlh mati itu mendengar.Dan tdk pula engkau hai Muhammad,dpt membuat mendengar orang2 yg tuli(aqalnya)akn panggilanmu,sdngkn mereka itu berpaling membelakangimu QS AN NAML 80..Ayat ini perumpamaan yg seluas luasnya bg orng2 kafir dan musyrik yg tdk boleh diharapkan olh NABI SAW,karena orng2 kafir adlh diumpamakan sbg orng2 yg didalam kubur...Ayat serupa spt dlm QS FATHIR 22...Wallahu a'lam bis sawab

Rasululloh pernah berkata kpd para sahabat *apakah yg terlebih keras dari pada batu?? Sahabat bertanya *apakah itu ya rasululloh? Rasul menjawab **itulah dari pada hatinya org2 munafik**.

Maksi ats msukn y. Kni aq bertmb ykin n bertmbh iman. Maksi lew kn aq tny sekli lg ke kalian. Aq dulu pernh bermimpi, n d lam mimpi it aq bertemu ma org2 x uda mati. N d sna aq meliht org2 mati it msi melakukn sholat. N prtnya'n q adl? Apkh org x uda mati msi melakukn sholat? Mksi sblom na. Asakum

Hadist rasululloh **pabila mati seorang anak adam, terputuslah seluruh amal ibadah nya kecuali 3 perkara, do'a anak yg soleh, sodaqatun jariyah, dan ilmu bermunafaat yg diajarkan*. Dari hadist ini, nyatalah, ketika m ia itu mati, maka tiada lagi amal dan hukum syara' baginya. Yg tinggal adalah pertanggung jawaban tentang apa2 yg telah diusahakan selama hidupnya didunia ini. Pertanggung jawaban pertama yakni dialam qubur ketika malaikat nukar wa nakir menyoal si mati. Kemudian pertanggung jawaban yg hakiki di yaumil mahsyar kelak.